Koran
 Harian Kompas tertanggal 7 januari 2013 menyebutkan bahwa serangan 
virus flu burung pada bebek/itik di Indonesia sangat mengkhawatirkan. 
Kasus kematian ribuan itik atau bebek akibat flu burung mencapai titik 
darurat. Kematian unggas ini sangat massif dan penyebarannya sangat 
cepat. Virus yang juga pernah meledak pada tahun 2003,  muncul kembali 
tahun 2007 dan sekarang terulang kembali di tahun 2012 merupakan hal 
yang harus mendapatkan perhatian serius baik para peternak, pemerintah, 
perusahaan swasta maupun lembaga pemerhati peternakan. 
Flu burung adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus H5N1 yang menyerang kelenjar limfe pada unggas seperti ayam, bebek, dan puyuh sehingga menyebabkan kekebalan atau ketahanan tubuh ternak unggas menjadi menurun yang pada akhirnya menyebabkan kematian dalam waktu yang singkat. Perkembangan ciri fisik ternak unggas yang terkena penyakit flu burung sekarangpun tidak begitu tampak dibandingkan tahun 2003 atau 2007 seperti kebiruan pada tubuh dan pial atau jengger ayam. Unggas yang terkena flu burung saat ini hanya bisa diketahui melalui tes darah di laboratorium. Penyebaran melalui udara, air, tempat pakan dan minum mempercepat penularan virus ini dalam satu kandang sehingga tidak heran diberitakan bahwa bebek dalam satu kandang bisa seluruhnya terkena penyakit flu burung dalam beberapa hari saja yang menimbulkan kematian massal bebek. Bila tidak segera ditanggulangi maka kerugian peternak akan semakin besar.
Penyakit flu burung hingga saat ini belum ada obatnya. Sehingga yang perlu dilakukan saat ini adalah melakukan pencegahan. Oleh karena itu beberapa hal yang perlu kita lakukan agar ternak unggas yang kita miliki dapat tercegah dari serangan Virus Flu Burung H5N1 :
1. Hindari pembelian unggas baru (untuk sementara) apabila terpaksa membeli jangan langsung dicampur dengan unggas yang lama (dikandangkan tersendiri).
2. Batasi membawa unggas keluar kandang, misalnya ke arena kontes atau pameran.
3. Jangan ditempatkan pada tempat terbuka sehingga mudah didatangi burung liar (hindari kontak langsung dengan unggas lain). Burung liar adalah salah satu pembawa virus flu burung.
4.
 Hati-hati dalam membeli pakan atau alat-alat pemeliharaan yang baru 
(tempat makan, minum, dan kurungan kandang), sebaiknya di tempat yang 
terjamin bebas flu burung (didesinfektan dulu) atau setelah anda membeli
 alat-alat kandang yang baru sebaiknya disemprot dulu dengan desinfektan
5.
 Bersihkan kandang dan alat-alat kandang dengan desinfektan/deterjen 
setiap 2-3 hari sekali (desinfektan, antara lain : deterjen, ammonium 
kuatener, formalin 2-5%, iodioform kompleks (iodione), senyawa fenol, 
natrium/alium hipoklorik yang dapat dibeli di bebagai toko peralatan 
peternakan (poultry Shop). Tujuan dari pembersihan dengan desinfektan 
adalah untuk membunuh virus dan  bakteri pathogen yang dapat menyebabkan
 sakit pada unggas kesayangan anda.
6.
 Untuk ayam dan bebek, sebaiknya dilakukan vaksinasi flu burung agar 
ayam dan bebek yang kita pelihara memiliki kekebalan tubuh sehingga 
tidak mudah terserang penyakit flu burung.7. Berikan pakan suplemen 
vitamin dan mineral lengkap pada ternak unggas seperti produk NASA: VITERNA, POC NASA dan HORMONIK setiap hari untuk meningkatkan daya tahan tubuh unggas dan memacu pertumbuhan serta produktivitas ternak unggas.
Penulis: Ir. Twaistrisna Hepiprana (TS Perikanan dan Peternakan)

No comments:
Post a Comment