Saat ini permintaan durian sangat
tinggi, sehingga dapat memberikan keuntungan yang mengggiurkan bagi yang
membudidayakannya. Salah satu durian yang sangat diminati adalah durian
montong. Durian montong berasal dari Thailand, durian ini berproduksi
pada umur 4-5 tahun sejak ditanam. Bentuk buah bervariasi, dari bulat
panjang sampai hampir persegi. Durinya besar dan tersusun jarang. Bobot
buah durian mampu mencapai 6 kg.
Tanaman durian dapat tumbuh di dataran
rendah atau tinggi, Tanaman durian tumbuh optimal pada ketinggian
50-600M diatas permukaan air laut. Tanaman ini menyukai daerah yang
beriklim basah atau tempat-tempat yang banyak turun hujan. Jenis tanah
yang baik untuk pertumbuhannya yaitu tanah yang lembap, subur, gembur,
tak bercadas, dan kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1 m dan PH
tanah antara 6 – 7. Berikut beberapa langkah dalam budidaya durian monthong:
a. Persiapan lahan untuk penanaman
Lahan harus dibersihkan dari sisa
tumbuhan atau gulma, usahakan agar lahan untuk penanaman bisa
mendapatkan sinar matahari yang cukup. Pada lahan seluas satu
hektare (ha), petani dapat menanam 100 pohon durian dengan jarak tanam
10x10m. Durian bisa dipanen etelah mencapai umur 3 – 4 th.
b. Pembuatan Lubang Tanam
Langkah selanjutnya adalah pembuatan
lubang berbentuk bujur sangkar dengan ukuran 50 atau 100cm. Tanah galian
atas dicampur dengan pupuk kandang matang 20 kg + 5 gr Natural GLIO +
10 kg Dolomit, kemudian tanah dimasukkan kembali dan biarkan sampai 1
(satu) minggu sebelum bibit ditanam.
c. Penanaman
Waktu penanaman yang ideal adalah pada
awal musim hujan. Gali lubang sesuai dengan ukuran polybeg. Lepas
plastik polybeg dengan hati – hati. Kemudian masukan bibit kurang lebih
sedalam 20 cm, lalu timbun dengan tanah setinggi leher akar kemudian
siram dengan air secukupnya. Penanaman yang ideal pada awal musim hujan.
Gali lubang tanam yang berisi campuran media tanam sesuai ukuran bibit.
Ambil bibit dan buka plastik pembungkus tanah secara hati-hati. Tanam
bibit sebatas leher akar tanpa mengikutkan batangnya. Siram air
secukupnya setelah selesai tanam. Akan lebih baik ditambah pupuk organik
SUPERNASA dosis 1 botol untuk ± 200 tanaman . 1 botol SUPERNASA
diencerkan dalam 2 liter (2000 ml) air dijadikan larutan induk. Kemudian
setiap 1 liter air diberi 10 ml larutan induk lalu siramkan setiap
pohon atau siramkan SUPERNASA 1 sendok makan per 10 liter air per pohon.
d. Pemeliharaan, dalam tahap pemeliharaan ini terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain:
-> Pengairan
Penyiraman paling baik dilakukan pada
pagi hari. Pengairan dilakukan sejak awal pertumbuhan sampai tanaman
berproduksi. Pada saat tanaman berbunga, sebaiknya intensitas penyiraman
dikurangi.
-> Pemangkasan
Pemangkasan dilakukan terhadap
tunas-tunas air, cabang atau ranting yang sudah mati dan terserang
hama penyakit, serta ranting-ranting yang tidak terkena sinar
matahari. Pemangkasan juga bertujuan untuk membentuk tanaman mencapai
ketinggian tertentu 4-5 m pucuk tanaman dipangkas.
->Pemupukan
Dosis dan jenis pupuk tergantung pada
jenis dan kesuburan tanah. Pemupukan sejak awal pertumbuhan sampai tahun
ketiga dengan pupuk NPK berkadar N tinggi. Waktu pemupukan pupuk
kandang sekali setahun pada akhir musim hujan atau awal musim kemarau.
Sedangkan pupuk Makro sesuai dengan umur tanaman. Caranya dengan
menaburkan pupuk sesuai dengan lebar pendeknya tajuk tanaman.
Setelah umur tanaman di atas 3 (tiga)
tahun siramkan pupuk organik SUPERNASA (0-3 thn) dan POWER NUTRITION.
Semprotkan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki tiap 1-2
bulan selama masih bisa dijangkau alat semprot.
-> Merangsang Pertumbuhan Bunga
Pertumbuhan bunga pada tanaman durian dapat dirangsang dengan penggunaan pupuk 1,5-2 kg NPK + 1 sendok makan POWER NUTRITION per 10 liter air per pohon dan akan lebih bagus ditambah penyemprotan 3-4 tutup POC NASA + 1 tutup HORMONIK per tangki setiap 7-10 hari sekali sebanyak 3-4 kali.
e. Pengendalian Hama Penyakit
Terdapat beberapa hama dan penyakit yang sering menyerang tanaman buah durian antara lain:
1) Penggerek Batang (Batocera sp. , Xyleutes sp.)
Hama ini menyerang dengan membuat
lubang pada batang, dahan, atau ranting. Gejala serangan seperti tanaman
layu, daun kering dan rontok akhirnya mati. Pengendalian hama ini dapat
dilakukan dengan sanitasi kebun, dengan cara memotong dan memusnahkan
batang, dahan, atau ranting lalu tutup bekas dahan atau ranting dengan
kapas yang sudah diberi PESTONA + POC NASA atau dapat disemprotkan pada
tanaman.
2) Penggerek Buah (Tirathaha sp., Dacus dorsalis )
Gejala buah yang diserang hama ini menjadi busuk berulat dan rontok. Pengendaliannya dengan menyemprotkan sejak awal dengan PESTONA atau PENTANA + AERO 810 sejak buah berumur 1 minggu, selain itu gunakan perangkan perangkap Natural METILAT.
3) Kutu Putih ( Pseudococus sp.)
Hama ini menyerang dengan mengisap
cairan dan penyebarannya dibantu oleh semut. Gejala serangan daun oleh
hama ini akan keriting, sehingga bunga dan buah bisa rontok. Semprotkan
PESTONA atau PENTANA + AERO 810 secara bergantian.
4) Ulat Daun (Papilia sp., Setora sp., Lymatria sp.)
Ketiga ulat menyerang dengan cara
memakan daun sehingga berlubang dan rusak. Semprotkan PESTONA atau
PENTANA + AERO 810 secara bergantian.
5) Penyakit Kanker Batang (Phytophthora palmivora)
Gejala penyakit ini terdapat luka yang
mengeluarkan lendir warna merah pada kulit batang bagian bawah dekat
tanah. Setelah batang busuk, pucuk-pucuk tanaman akan mengering, daun
layu dan rontok, dan akhirnya mati. Pengendalian penyakit ini dengan
sanitasi kebun, memperlebar jarak tanam, menekan gulma, pemangkasan,
sejak awal sebelum tanam sebarkan Natural GLIO atau oleskan pada batang
yang luka kemudian tutup dengan parafin, kerok batang terserang sampai
warna coklat tidak kelihatan kemudian semprot PESTONA + POC NASA.
6) Penyakit Bercak Daun (Jamur Colletotrichum sp.)
Gejala dari penyakit ini adalah
bercak-bercak besar kering pada daun tanaman yang akhirnya berlubang.
Potong daun terserang, semprotkan Natural GLIO + POC NASA sebagai pencegahan gunakan fungisida berbahan aktif tembaga.
7) Penyakit Jamur Upas (pink disease)
Gejala penyakit ini diawali dengan
munculnya cairan kuning pada bagian batang terserang dan diselimuti
dengan benang-benang jamur berwarna mengkilat berbentuk seperti
laba-laba sehingga menyebabkan kematian pada batang. Potong bagian yang
terserang dan oleskan Natural GLIO + POC NASA pada bagian yang terserang
atau dengan fungisida berbahan aktif tembaga
8) Penyakit Akar Putih (JamurRigodoporus lignosus)
Gejala penyakit ini dimulai dengan daun
menguning kemudian berubah menjadi coklat sebelum akhirnya mengerut dan
gugur. Buang semua tanaman inang dari areal kebun, gunakan Natural GLIO
sebagai pencegahan.
9) Penyakit Busuk Buah ( Jamur Phytophthora sp.)
Gejala penyakit ini adalah
bercak-bercak basah berwarna coklat kehitaman pada kulit buah. Gunakan
Natural GLIO sebelum tanam sebagai tindakan pencegahan, dan lakukan
sanitasi kebun.
f. PEMANENAN
Waktu panen tanaman berbeda tergantung dari jenis varietas. Jenis durian monthong berbuah sekitar 125-135 hari setelah bunga mekar. Buah durian
mengalami tingkat kematangan sempurna 4 bulan setelah bunga mekar.
Waktu petik buah durian berdasarkan tanda-tanda fisik, misalnya ujung
duri coklat tua, garis-garis di antara duri lebih jelas, tangkai buah
lunak dan mudah dibengkokkan, ruas-ruas tangkai buah membesar, baunya
harum, terdengar bunyi kasar dan bergema jika buah dipukul. Cara penen
dengan memetik atau memotong buah di pohon dengan pisau atau galah
berpisau. Bagian yang dipotong adalah tangkai buah dekat pangkal batang
dan usahakan buah durian tidak sampai terjatuh karena mengurangi
kualitas buah.
No comments:
Post a Comment