Peternakan
itik umumnya untuk menghasilkan telur. Tetapi itik yang telah lewat
masa produksinya maupun itik jantan, sebenarnya sangat potensial untuk
dikembangkan menjadi itik potong.
Masyarakat
kita, saat ini semakin menggemari daging itik/bebek. Hal ini dapat
dilihat dari menjamurnya rumah makan yang menyajikan nasi bebek. Akan
tetapi pemenuhan kebutuhan bebek potong masih amat tradisional dan dalam
bentuk bebek petelur afkir atau pejantan pejantan yang dipelihara
seadanya.
Untuk
memenuhi kebutuhan dan kegemaran masyarakat akan daging itik tersebut,
perlu diusahakan suatu usaha peternakan itik potong yang dapat menjamin
pemenuhan kebutuhan masyarakat.
Pengembangan
dan pemeliharaan itik potong agar tercapai efisiensi pemanfaatannya
menurut D.L Satie (1991), dapat menggunakan itik yang telah lewat masa
produksinya maupun itik jantan. Hal ini dimaksudkan karena itik jantan
mempunyai beberapa keunggulan dan keuntungan kalau ditinjau dari segi
ekonomisnya.
Untuk
harga bibit, itik jantan lebih murah jika dibandingkan itik betina,
karena msyarakat selama ini hanya mengenal dan memetik keuntungan dari
itik betina sebagai petelur.
Pemeliharaannya
tidak membutuhkan waktu yang lama, hanya dalam waktu 2-3 bulan sudah
dapat dipetik hasilnya. Ini disebabkan karena pertumbuhan dan
perkembangan tubuhnya relatif lebih baik daripada itik betina.
Berat
badan sampai saat dipotong tidak kurang dari 1,5 kg jika itik entok
pada umur yang sama bias mencapai 2,5kg. Dengan memanfaatkan itik
jantan, dalam waktu yang relatif singkat sudah dapat dicapai berat yang
lebih dibutuhkan. Hal ini sangat menguntungkan konsumen jika
dibandingkan dengan itik afkir. Pemotongan pada umur yang relatif muda,
menghasilkan daging yang lebih empuk, lebih gurih dan nilai gizinya
lebih tinggi.
Kandang dan pakan
Sistem
perkandangan dan pemberian pakan merupakan hal terpenting untuk
melaksanakan peternakan secara intensif. Perkandangan itik potong
jantan, seperti halnya ayam broiler dengan sistem kandang kering, dimana
luas per ekor sekitar 0,25 m2.
Separuh
bagian kandang ditutup dengan atap rumbia, yang lainnya sebagai
pelindung dan tempat istirahat. Sedangkan separuh bagian yang lain
digunakan sebagai tempat untuk makan,minum atau bermain dalam bentuk
kandang terbuka.
Pakan
itik jantan yang disiapkan sebagai itik potong perlu diperhatikan atas
periode pertumbuhannya. Pertumbuhan itik jantan terbagi atas periode
pertumbuhan awal (fase starter) dan pertumbuhan lanjut.
Untuk
mencapai pertumbuhan maksimal pada fase starter, perlu ditunjang dengan
pemberian pakan yang mengandung protein tinggi, yaitu berkisar antara
20-25%.
Agar
tercapai nilai efisien dan ekonomis, harga pakan dapat ditekan serendah
mungkin dengan memanfaatkan bahan-bahan yang mudah didapat, murah
harganya dan nilai gizi yang cukup tinggi.
Misalnya
protein yang didapat secara murah, yakni melalui pemanfaatan
limbah-limbah hasil kelautan atau tambak, daging bekicot dan lain-lain.
agar didapatkan pertumbuhan yang lebih cepat.
No comments:
Post a Comment